Wacanariau.com – Minggu, (21/11/21) Pengurus Ikatan Kekeluargaan Mahasiswa/Pelajar Indonesia Sulawesi Selatan (IKAMI SULSEL) Cabang Indragiri Hilir (Inhil) resmi dilantik.
Pelantikan dilaksanakan pada pukul 08.30 s/d selesai, di Hotel Top 5 Tembilahan, dengan mengusung tema “Mali Siparappe, Rabba Sipatokkong, Malilu Sipakainge, Padaidi Padaelo, Sipatuo Sipatokkong“.
Selain Pengurus IKAMI SULSEL Inhil, acara pelantikan juga dihadiri oleh Wakil Bupati Inhil, Ketua KKSS Inhil, Sekretaris KKSS Pekanbaru, Ketua IPSS Inhil, dan Pengurus IPSS Riau.
Ketua Umum IKAMI SULSEL Cabang Inhil, Muhammad Husaini mengatakan bahwa ia sangat bersyukur karena telah resmi dilantik.
“Alhamdulillah kita sudah dilantik menjadi pengurus baru di IKAMI SULSEL,” kata Husaini.
Ia juga berpesan kepada pengurus dibawah kepemimpinannya, agar berjalan dengan teratur dan solid dalam menjalankan tugas sebagai pengurus. Husaini juga menaruh harapan kepada pengurus untuk membangkitkan IKAMI SULSEL di Inhil.
“Bagaimana semua pengurus bisa kompak dan solid menjalankan amanah,” ucapnya.
“Mari kita bersama membangkitkan kembali nama IKAMI SULSEL kedepan agar menjadi lebih baik dari sebelumnya,” harap Husaini.
Dalam rangkaian acara pelantikan terdapat agenda Dialog Kebudayaan dengan tema “Junjung Tinggi Adat Istiadat Kuatkan Kebudayaan Dan Solidaritas“.
Dialog tersebut melibatkan pembicara dari tokoh-tokoh Bugis-Inhil, seperti:
1. H. Abdullah Mandu, S.Pd.I, M.M (Ketua KKSS Kab. Inhil)
2. M. Sultan HDM (Pengurus KKSS Prov. Riau)
3. Dr. Najamudin, Lc., M.A (Rektor UNISI)
4. Rahmat Al-Kafi (PB IKAMI SULSEL)
5. Muhammad Husaini (Ketum IKAMI SULSEL Cab. Inhil)
Pada kesempatan dialog tersebut, Husaini mengatakan “IKAMI harus lebih menjaga adat dan budaya tujuan ke depan kita akan mendata semua mahasiswa Bugis dan pelajar yang ada di Kabupaten Inhil agar ada database,” katanya.
Pada Masa Kepemimpinan Husaini, terdapat beberapa program utama. Ia menyebut beberapa program yang akan dibahasnya dalam raker organisasi.
“Ada beberapa program, phadaidi (Pendidikan dan Pelatihan IKAMI SULSEL), Masikola, Mendalami Adat dan Budaya masyarakat Sulawesi Selatan,” jelas Husaini.
Disamping itu, pengkaderan di IKAMI SULSEL juga menjadi perhatian Husaini. Baginya, masih banyak yang perlu didalami dan dipelajari lagi.
“Karena IKAMI SULSEL bukan organisasi komunitas, tapi juga bisa di katakan organisasi pengkaderan mahasiswa Sulawesi Selatan,” tandas Husaini.